Pengertian Buy Limit dan Buy Stop di Broker EXNESS

Dalam trading forex, memahami berbagai jenis order sangatlah penting untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan risiko. Broker EXNESS, sebagai salah satu broker terkemuka, menyediakan beragam jenis order yang dapat digunakan oleh trader untuk mengelola posisi mereka secara lebih efisien. Dua jenis order yang sering digunakan adalah Buy Limit dan Buy Stop

Pelajari perbedaan Buy Limit dan Buy Stop di broker EXNESS, cara penggunaan yang tepat, serta strategi efektif untuk memaksimalkan profit dalam trading forex. Temukan tips lengkap dan panduan eksekusi order untuk hasil optimal

Disini akan membahas secara mendalam pengertian dari kedua jenis order ini, bagaimana cara menggunakannya di platform EXNESS, serta kapan situasi yang tepat untuk menerapkannya.

Gambar tutorial yang menerangkan cara menempatkan order Buy Limit dan Buy Stop di platform EXNESS (MetaTrader 4 atau MetaTrader 5)

Apa itu Buy Limit?

Buy Limit adalah jenis order tertunda (pending order) di mana kita menetapkan harga beli di bawah harga pasar saat ini. Order ini berguna ketika kita memprediksi bahwa harga akan turun terlebih dahulu sebelum naik. Dengan kata lain, kita percaya bahwa setelah harga menyentuh titik tertentu, pasar akan berbalik arah dan mulai naik. Trader menggunakan Buy Limit untuk masuk pasar di harga yang lebih rendah daripada harga saat ini, dengan harapan akan mendapatkan keuntungan ketika harga kembali naik.

Contoh penerapan Buy Limit di broker EXNESS:

  • Harga pasangan mata uang EUR/USD saat ini berada di 1.2000.
  • Kita memprediksi bahwa harga akan turun ke 1.1900 sebelum kembali naik.
  • Kita memasang order Buy Limit di 1.1900.
  • Ketika harga turun menyentuh 1.1900, order Buy Limit akan tereksekusi secara otomatis, dan kita akan memiliki posisi beli di harga yang lebih rendah.

Apa itu Buy Stop?

Buy Stop adalah jenis order tertunda di mana kita menetapkan harga beli di atas harga pasar saat ini. Buy Stop digunakan ketika kita memprediksi bahwa harga akan terus naik setelah mencapai titik tertentu. Dengan kata lain, kita percaya bahwa ketika harga mencapai level yang lebih tinggi dari harga saat ini, momentum bullish akan terus berlanjut.

Contoh penerapan Buy Stop di broker EXNESS:

  • Harga pasangan mata uang GBP/USD saat ini berada di 1.3000.
  • Kita memprediksi bahwa jika harga menembus 1.3100, pergerakan harga akan berlanjut naik.
  • Kita memasang order Buy Stop di 1.3100.
  • Jika harga naik dan menyentuh 1.3100, order Buy Stop akan tereksekusi, dan kita akan memiliki posisi beli di harga tersebut, dengan ekspektasi harga akan terus meningkat.

Perbedaan Buy Limit dan Buy Stop

Untuk memperjelas, berikut adalah beberapa perbedaan utama antara Buy Limit dan Buy Stop:

  1. Letak Harga Eksekusi:

    • Buy Limit: Order ditempatkan di bawah harga pasar saat ini. Tujuannya adalah untuk membeli ketika harga turun dan menyentuh level yang kita inginkan.
    • Buy Stop: Order ditempatkan di atas harga pasar saat ini. Tujuannya adalah untuk membeli ketika harga naik melewati level tertentu yang kita anggap sebagai konfirmasi tren naik.
  2. Tujuan Penggunaan:

    • Buy Limit: Digunakan ketika kita ingin memanfaatkan potensi pembalikan harga setelah harga turun ke level tertentu.
    • Buy Stop: Digunakan ketika kita ingin memanfaatkan momentum bullish yang akan terjadi setelah harga menembus level resistance tertentu.
  3. Eksekusi Order:

    • Buy Limit: Tereksekusi ketika harga turun dan menyentuh atau melewati level Buy Limit yang telah ditetapkan.
    • Buy Stop: Tereksekusi ketika harga naik dan menyentuh atau melewati level Buy Stop yang telah ditetapkan.

Kapan Menggunakan Buy Limit?

Buy Limit ideal digunakan dalam situasi di mana kita percaya bahwa pasar akan mengalami koreksi atau penurunan sementara sebelum melanjutkan tren naik. Biasanya, trader menggunakan Buy Limit pada level support kuat atau area yang diidentifikasi sebagai zona pembalikan harga.

Berikut beberapa contoh kapan kita dapat mempertimbangkan menggunakan Buy Limit:

  • Retracement: Jika tren utama adalah bullish, namun kita memperkirakan adanya penurunan sementara (retracement) sebelum tren kembali naik, maka Buy Limit dapat ditempatkan pada titik retracement yang diantisipasi.
  • Support Area: Ketika harga mendekati area support yang signifikan, kita bisa menggunakan Buy Limit di area tersebut dengan ekspektasi bahwa harga akan memantul dari support dan kembali naik.

Kapan Menggunakan Buy Stop?

Buy Stop biasanya digunakan dalam situasi di mana kita mengantisipasi kelanjutan tren setelah level resistance tertentu ditembus. Order ini sering kali ditempatkan oleh trader yang berfokus pada breakout trading.

Beberapa situasi di mana Buy Stop dapat digunakan:

  • Breakout: Jika harga sedang berada di dekat level resistance, dan kita memperkirakan bahwa ketika level ini ditembus, harga akan melanjutkan tren naik, maka Buy Stop dapat ditempatkan sedikit di atas level resistance tersebut.
  • Momentum Trading: Ketika kita yakin bahwa pasar akan mendapatkan momentum bullish setelah menembus level harga tertentu, Buy Stop bisa menjadi alat yang efektif untuk mengikuti tren tersebut.

Cara Menempatkan Buy Limit dan Buy Stop di Platform EXNESS

Untuk menempatkan order Buy Limit atau Buy Stop di broker EXNESS, langkah-langkahnya sangat mudah dan dapat dilakukan melalui platform trading yang disediakan oleh broker ini, seperti MetaTrader 4 (MT4) atau MetaTrader 5 (MT5). Berikut langkah-langkahnya:

  1. Buka Platform Trading EXNESS (MT4 atau MT5):
    • Login ke akun trading EXNESS Anda melalui platform yang digunakan (MT4 atau MT5).
  2. Pilih Pasangan Mata Uang:
    • Pilih pasangan mata uang atau instrumen yang ingin Anda perdagangkan.
  3. Pilih Pending Order:
    • Klik 'New Order' di toolbar.
    • Pada jendela yang muncul, di bagian 'Type', pilih 'Pending Order'.
  4. Pilih Jenis Order (Buy Limit atau Buy Stop):
    • Setelah memilih pending order, Anda dapat memilih antara Buy Limit atau Buy Stop, tergantung dari strategi yang Anda gunakan.
  5. Masukkan Level Harga:
    • Tentukan level harga di mana Anda ingin order Buy Limit atau Buy Stop tereksekusi.
  6. Set Stop Loss dan Take Profit:
    • Tentukan level stop loss dan take profit untuk mengelola risiko dan potensi keuntungan Anda.
  7. Konfirmasi Order:
    • Klik 'Place' untuk mengaktifkan order.
Buy Limit dan Buy Stop

Dalam trading forex di broker EXNESS, Buy Limit dan Buy Stop adalah dua jenis order yang sangat berguna untuk memaksimalkan potensi keuntungan. Buy Limit memungkinkan kita untuk membeli di harga yang lebih rendah dari harga saat ini, dengan ekspektasi harga akan naik setelah menyentuh titik tertentu. Di sisi lain, Buy Stop digunakan untuk membeli di atas harga saat ini dengan harapan bahwa harga akan terus naik setelah mencapai level tertentu. Menggunakan kedua jenis order ini dengan benar dapat membantu trader dalam mengelola risiko dan meningkatkan efektivitas strategi trading mereka.

Memahami kapan dan bagaimana menggunakan Buy Limit dan Buy Stop adalah langkah penting dalam meraih kesuksesan di pasar forex, terutama bagi mereka yang menggunakan broker EXNESS.

Strategi Memaksimalkan Penggunaan Buy Limit dan Buy Stop di EXNESS

Setelah memahami perbedaan dan cara penggunaan Buy Limit serta Buy Stop, penting bagi trader untuk mengetahui strategi praktis yang dapat diterapkan dalam berbagai kondisi pasar. Dengan penerapan strategi yang tepat, penggunaan order ini dapat membantu Anda menangkap peluang trading yang optimal serta menghindari potensi kerugian besar. Berikut beberapa strategi lanjutan yang dapat digunakan.

Strategi Buy Limit di Pasar Forex

  1. Penggunaan Buy Limit di Zona Support Kuat

    Support adalah level harga di mana permintaan cukup kuat untuk menghentikan penurunan lebih lanjut. Dalam situasi ini, trader sering menggunakan Buy Limit untuk memanfaatkan pembalikan harga di dekat level support. Misalnya, pada pasangan mata uang EUR/USD, jika support signifikan berada di 1.1800, trader dapat menempatkan Buy Limit di sekitar angka tersebut. Ketika harga mencapai support dan memantul, posisi Buy Limit akan tereksekusi, memberi kesempatan untuk meraih keuntungan saat harga kembali naik.

  2. Memanfaatkan Fibonacci Retracement

    Fibonacci retracement sering digunakan untuk mengidentifikasi potensi level pembalikan dalam tren yang lebih besar. Dalam tren bullish, jika pasar mengalami koreksi ke level Fibonacci retracement 38.2% atau 61.8%, kita dapat menggunakan Buy Limit untuk membeli pada level retracement ini. Strategi ini efektif untuk menangkap peluang saat pasar sedang dalam tren besar, namun mengalami koreksi sementara. Setelah koreksi selesai, harga biasanya akan kembali bergerak sesuai dengan arah tren utama.

  3. Menyesuaikan Stop Loss dan Take Profit

    Meskipun Buy Limit bisa menjadi alat yang ampuh, tanpa pengelolaan risiko yang tepat, potensi kerugian bisa meningkat. Oleh karena itu, penting untuk selalu menetapkan Stop Loss pada posisi Buy Limit. Stop loss bisa ditempatkan di bawah level support atau level terendah sebelumnya untuk melindungi posisi Anda dari pembalikan tajam yang tak terduga. Take Profit sebaiknya ditetapkan berdasarkan target resistance atau level psikologis yang bisa ditembus harga setelah pembalikan terjadi.

Strategi Buy Stop untuk Breakout Trading

  1. Buy Stop pada Breakout Resistance

    Strategi breakout trading adalah salah satu strategi populer yang menggunakan Buy Stop untuk masuk pasar. Breakout terjadi ketika harga berhasil menembus level resistance yang signifikan. Dalam hal ini, trader bisa menempatkan Buy Stop tepat di atas level resistance untuk menangkap momentum bullish yang diharapkan terjadi setelah breakout. Misalnya, jika resistance pasangan mata uang GBP/USD berada di 1.3150, trader dapat menempatkan Buy Stop sedikit di atas level tersebut, misalnya pada 1.3160, untuk memastikan eksekusi jika harga melanjutkan tren naik.

  2. Memanfaatkan Buy Stop pada Pola Harga Teknis

    Pola-pola teknikal seperti Ascending Triangle atau Flag Pattern seringkali menandakan adanya potensi breakout ke atas. Dalam pola Ascending Triangle, level resistance tetap statis sementara level support terus meningkat. Ketika harga mendekati puncak pola ini, trader dapat menempatkan Buy Stop di atas resistance horizontal, sehingga saat breakout terjadi, posisi beli tereksekusi secara otomatis. Pola-pola teknikal ini memberi indikasi kuat bahwa tren naik akan berlanjut setelah harga menembus resistance.

  3. Trailing Stop untuk Mengunci Keuntungan

    Setelah Buy Stop tereksekusi dan harga mulai bergerak ke arah yang diharapkan, kita bisa menggunakan trailing stop untuk mengunci keuntungan secara bertahap. Trailing stop memungkinkan kita untuk menggeser level stop loss sesuai dengan pergerakan harga. Dengan begitu, kita dapat melindungi profit yang telah dihasilkan tanpa harus khawatir kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan lebih jika harga terus bergerak sesuai prediksi.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Meskipun Buy Limit dan Buy Stop adalah alat yang bermanfaat dalam trading, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan trader, yang dapat mengurangi efektivitas penggunaan order ini:

  1. Menempatkan Order Terlalu Dekat dengan Harga Saat Ini

    Menempatkan Buy Limit atau Buy Stop terlalu dekat dengan harga pasar saat ini bisa berisiko, terutama dalam kondisi pasar yang bergejolak. Harga dapat menyentuh order tersebut secara sementara sebelum akhirnya bergerak berlawanan dengan yang diharapkan. Pastikan Anda memberikan ruang yang cukup antara harga pasar saat ini dan level Buy Limit atau Buy Stop Anda, tergantung pada volatilitas pasar.

  2. Mengabaikan Volatilitas Pasar

    Ketika volatilitas pasar tinggi, harga sering kali bergerak cepat dan signifikan dalam waktu singkat. Hal ini dapat menyebabkan eksekusi order pada harga yang tidak diinginkan jika Anda tidak mempertimbangkan volatilitas. Misalnya, dalam kondisi pasar yang sangat volatil, seperti saat berita ekonomi penting dirilis, harga bisa melewati level Buy Stop dengan sangat cepat. Pastikan untuk memantau berita ekonomi dan mengatur level order sesuai dengan volatilitas yang diharapkan.

  3. Tidak Menggunakan Stop Loss

    Mengabaikan penggunaan stop loss adalah kesalahan besar yang bisa berakibat fatal dalam trading forex. Tanpa stop loss, posisi Anda terbuka terhadap risiko kerugian yang tidak terkontrol. Pada Buy Limit, stop loss harus ditempatkan di bawah support yang kuat, sementara pada Buy Stop, stop loss harus ditempatkan di bawah level breakout yang diidentifikasi.

Kesimpulan

Memanfaatkan Buy Limit dan Buy Stop dengan tepat dapat memberikan keuntungan signifikan dalam trading forex di broker EXNESS. Buy Limit memungkinkan kita untuk masuk pasar di harga yang lebih rendah dari harga pasar saat ini, memanfaatkan pembalikan dari level support atau koreksi harga. Buy Stop memungkinkan kita untuk mengikuti momentum bullish setelah harga menembus level resistance atau breakout dari pola teknikal. Namun, penggunaan kedua order ini harus disertai dengan strategi manajemen risiko yang baik, seperti menetapkan stop loss dan take profit, serta memperhatikan kondisi pasar, volatilitas, dan pola teknikal.

Dengan memahami kapan dan bagaimana menggunakan Buy Limit serta Buy Stop, serta menghindari kesalahan umum, trader dapat meningkatkan peluang sukses dalam trading forex. Broker EXNESS menyediakan platform yang mudah digunakan dan berbagai fitur yang mendukung trader dalam mengeksekusi strategi ini dengan efisien dan efektif.

Related

Tutor Exness 3957100485196097442

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

EXNESS Post

Recent

Comments

item